Kamis, 30 Desember 2010

Riedl Di Indonesia Sampai 2012


JAKARTA - Meski gagal meraih juara pada AFF Cup 2010, posisi pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, masih tetap akan dipertahankan. Kontrak pelatih asal Austria tersebut baru akan habis pada tahun 2012.

"Alfred berjalan terus, kontraknya baru habis tahun 2012," kata Manajer Tim Nasional Indonesia Andi Darussalam Tabussala saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (30/12/2010).

Menurut Andi, agenda dari Alfred Riedl selanjutnya adalah menyiapkan skuad 26 pemain U-23 untuk diikutsertakan pada ajang Pra Piala Dunia U-23. Selain itu, Riedl juga harus bekerja membentuk tim pra-olimpiade.

"Alfred harus melakukan seleksi 26 pemain U-23 dan pra-olimpiade pada bulan Februari hingga Juni mendatang," ucapnya.

Lebih jauh, Andi berharap bahwa tim nasional akan meraih prestasi tertinggi pada kemudian hari, terutama dalam agenda jangka pendek ke depan. "Kami berharap ya prestasi tertinggi," tandasnya. (Tribunnews.com/Willy Widianto)
Sumber : tribunnews.com
SANTO

Kamis, 23 Desember 2010

Cristian Gonzales Cidera..!!



JAKARTA — Badai cedera masih menghantui tim nasional Indonesia menjelang laga melawan Malaysia pada babak final leg pertama Piala AFF 2010, Minggu (26/12/2010). Penyerang andalan pasukan "Merah Putih", Cristian Gonzales, mengalami cedera pangkal paha. "El Loco" mendapatkan cedera pangkal paha setelah melakoni sesi latihan Rabu (22/12/2010) sore.

Pada sesi latihan pagi tadi penyerang Persib Bandung itu menjalani latihan terpisah dengan didampingi fisioterapis timnas. "Kemarin kami juga mendapat cedera lain, yaitu Cristian Gonzales. Dia punya masalah cedera groin (pangkal paha). Namun, dia kemungkinan besar bisa tampil pada laga nanti," ungkap Riedl kepada wartawan seusai memimpin latihan tim di Lapangan C, Kamis (23/12/2010).

Meski begitu, Indonesia mendapatkan angin segar setelah kondisi Firman dan Okto mulai membaik. "Kondisi Firman dan Okto bagus. Tapi, Okto masih belum bisa berlari sprint dengan lama," ungkap Riedl.


Sumber : kompas.com

Rabu, 22 Desember 2010

Gonzales itu Cuma Manusia Biasa

JAKARTA — Striker timnas Indonesia, Cristian Gonzales, tidak mau sesumbar bakal menjebol gawang Malaysia pada final Piala AFF 2010. Yang penting bisa menang. Itu prinsipnya.

Saya cuma pemain biasa, maunya pengin menang. Minta sama Yang di Atas. Yang penting kita menang.

Nama Gonzales disebut-sebut sebagai pahlawan kemenangan Indonesia berkat dua gol yang dibuatnya dalam dua laga semifinal lawan Filipina, 16 dan 19 Desember lalu. Dengan dua gol tersebut, plus satu gol ke gawang Malaysia, namanya masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak pada turnamen ini.

"Saya cuma pemain biasa, maunya pengin menang. Minta sama Yang di Atas. Yang penting kita menang," kata pemain Persib Bandung tersebut di sela-sela acara ramah-tamah timnas dan keluarga Aburizal Bakrie di Jakarta Pusat, Senin (20/12/2010).

Mengenai siapa yang bakal menang dalam laga timnas Indonesia versus negeri jiran, ia tidak mau mendahului kehendak Yang Kuasa. "El Loco" berharap agar ia dapat mencetak gol dalam laga tersebut. Namun, baginya, kemenangan Indonesia harus dikedepankan.

"Sebelum pertandingan, saya tidak bisa bilang berapa gol. Nanti saya bilang dua gol, saya dibilang sombong," katanya.

Pemain berusia 34 tahun itu tetap mewaspadai kekuatan "Harimau Melayu" meskipun kalah telak 1-5 di tangan Indonesia pada laga pertama penyisihan Grup B.

sumber : kompas.com

Mana Gonzales Dan Rield Kita ??



Kegembiraan atas kemenangan timnas Indonesia dalam semifinal Piala Suzuki AFF 2010 melawan Filipina tidak sebatas ruang lengkung Gelora Bung Karno, tetapi juga ruang fisik dan imajiner bangsa, membuat haru sekaligus cemas.

Keharuan menyeruak saat menyadari betapa rakyat negeri ini begitu rindu dengan emosi kolektif di mana rasa bangga dan kehormatan bersama, sebagai sebuah negeri sebuah bangsa, dapat dipulihkan.
Sudah terlalu lama emosi kolektif dari rasa kebangsaan kita kehilangan alasan untuk berbangga dan mendapatkan rasa hormat dari bangsa lain. Seakan negeri besar ini hanya pariah dalam pergaulan internasional, hanya obyek penderita menghadapi perlakuan bangsa lain.

Dalam situasi inferior yang mengenaskan itu, rakyat seperti subyek yang tidak berdaya melihat pemerintah—pengemban amanah dan tanggung jawab utama—justru invalid menunaikan tugas. Pemerintah terlalu sering absen dalam urusan yang menyangkut kepentingan publik. Pemerintah bahkan justru sering melawan rakyatnya sendiri.

Semua itu terlihat dari pelbagai demo, konflik petugas dan rakyat, hingga kasus-kasus yang menempatkan rakyat kecil sebagai pesakitan, lebih dari seorang koruptor besar atau pengkhianat negara. Pengurus serikat usaha berkelas UKM bahkan berkata, ”Sejak kapan pemerintah membina dan memberdayakan UKM, sepertinya UKM kita berjuang sendiri. Kalau memperdaya dan memeras, ya, mungkin.” 

Menanggapi banyak kecelakaan kereta api, Suyono Dikun, Ketua Tim Teknis Revitalisasi Perkeretaapian, menyatakan di harian yang sama, ”Pemerintah tak pernah serius perhatikan kereta api.”

Musikus Jockie Soerjoprajogo dari Mufakat Kebudayaan berulang kali mengingatkan pemerintah untuk tidak mengklaim keberhasilan musikus Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri sebagai hasil kerja mereka. ”Itu hasil usaha para pemusik kita sendiri.”

Pemerintah hanya melayani kepentingan dan prestise diri sendiri, dengan mengatasnamakan dan menggunakan fasilitas rakyat. Kekecewaan atas absensi itu bertambah akut dengan penyelesaian yang tak cukup terhormat pada berbagai persoalan: masalah perbatasan, TKI, ”pencurian” klaim budaya, dan sebagainya.

Akal sehat rakyat berulang kali dikhianati oleh perilaku abnormal dan deviatif, dari nafsu purba dan hedon, penguasa.

Rasa cemas itu

Semua kenyataan psikologis rakyat Indonesia itu adalah ironi dalam kemeriahan penonton di leg satu dan dua semifinal AFF. Sukses timnas tidak serta-merta menjadi pengakuan pada prestasi organisasi terutama pemimpinnya. Teriakan ”Nurdin turun,” tetap membahana.

Ejekan dan cemoohan juga muncul di Facebook, Twitter, Youtube, dan sebagainya. ”Ingat, ini Timnas Indonesia, bukan Timnas PSSI,” ujar pengguna Twitter. Di Youtube muncul tayangan yang mempertontonkan potongan adegan di mana ”Indonesia menang, Nurdin malah menunduk mencium tangan SBY.” Rasa muak jelas terlihat terhadap perilaku penguasa yang terus mengeksploitasi kemampuan publik untuk kepentingan sendiri.

Kita pun dapat menyaksikan sendiri bagaimana hampir seratus ribu penonton dan jutaan pemirsa teve lainnya hampir tidak mengaitkan sukses timnas Indonesia dengan kinerja pemimpin, juga tidak pada Presiden SBY, walaupun ia hadir dan turut bersorak di stadion. Seolah publik, seperti dalam banyak contoh kasus di atas, tidak rela jika sukses sepak bola itu diklaim sebagai prestasi pemerintah.

Di sini rasa cemas itu muncul. Ketika ketidakpercayaan publik kepada pemerintah dan para pemimpin tergerus, usaha negara untuk survive dan berdaulat di dunia mendapat ancaman serius. Absensi dan ketidakpercayaan membuat masyarakat semakin tidak peduli kepada pemerintah dan pada akhirnya juga tidak peduli—baca membangkang—semua kebijakannya.

”Tidak peduli pada negara (cq pemerintah)” akan menjadi semangat yang meluas, yang pada titik ekstremnya akan melahirkan kerancuan dan kekacauan pada semua tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Kebenaran dan cara mengatur hidup akan berlangsung secara komunal atau sektarianistik. Klaim horizontal akan bertaburan, dan perpecahan seperti tinggal menunggu susut sumbu bom waktu.

Pemimpin zuhud

Di bagian lain, semangat ”tidak peduli negara” itu sesungguhnya juga dapat berdampak sangat positif ketika semangat itu dipilin menjadi tekad dan kerja untuk tegaknya kemandirian. Hal ini sungguh akan menciptakan kekuatan luar biasa, bahkan mungkin lebih hebat ketimbang yang diinisiasi oleh pemerintah.

Keberdayaan publik yang mandiri akan menjadi kunci eksplorasi kemampuan dari potensi-potensi terbaik bangsa yang masih terpendam. Inilah mungkin inti wahyu Tuhan dalam Islam yang menyatakan, ”Allah tidak akan mengubah nasib sebuah kaum bila bukan kaum itu sendiri yang melakukan.” Kata ”kaum” dalam wahyu ini merujuk pada suatu kolektiva, bukan persona atau katakanlah pemimpin.
Dalam kasus timnas Indonesia, pemain naturalisasi Cristian Gonzales berperan vital. Namun, dengan segala hormat dan terima kasih kepadanya, kerja Gonzales tidak akan berarti tanpa kerja sama 10 orang pribumi dalam timnas. Tanpa mereka, Gonzales tak akan memperoleh umpan untuk menciptakan gol-gol cantik.

Namun, lebih dari itu, ada seorang Alfred Riedl, yang dengan dingin melatih dan mengawasi setiap detik pertandingan. Tak ada luapan emosi berlebihan. Sebuah sikap yang memperlihatkan keprihatinan—semacam asketisme—meditatif, bahwa capaian temporer tidaklah berarti bagi tujuan akhir yang diinginkan. Inilah satu sikap zuhud dari kepemimpinan yang hilang di kalangan pemimpin dan elite kita. Sukses publik tidak begitu saja dipelintir untuk menyelebrasi diri sendiri, seperti yang dilakukan para pejabat lewat iklan.

Sukses dari masyarakat atau bangsa yang mandiri adalah justru stimulator bagi sikap yang lebih prihatin dari seorang pemimpin. Karena ia menyadari betapa tugasnya menjadi lebih berat, dan euforia yang berlebihan justru menyimpan ancaman yang lebih mengerikan.
Tetapi di mana Riedl dalam segelintir elite kita? Di mana Gonzales yang menjadi avant garde semua usaha perbaikan ini? Radhar Panca
Dahana Budayawan

Siapakah Tandem Gonzales Di Final??

JAKARTA   Satu tempat di lini depan Indonesia sudah pasti menjadi milik Cristian "El Loco" Gonzales saat leg pertama final Piala AFF melawan Malaysia, Minggu (26/12/2010). Namun, pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi tandem "El Loco". Apakah Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, atau Yongki Ari Bowo?

Sejak jauh-jauh hari El Loco sudah menegaskan tak memiliki masalah bermain dengan siapa pun, apakah itu Bachdim, Bepe, atau Yongki. Baginya yang terpenting adalah "Garuda" bisa menang dan menjuarai Piala AFF.

Namun, hal ini tetap saja menjadi pertanyaan suporter Indonesia. Sedikit banyak, siapa pun yang akan menjadi tandem El Loco tentu bakal memengaruhi permainan "Tim Merah Putih". Baik Bachdim, Bepe, maupun Yongki bermain sangat baik di Piala AFF ini. Tapi, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Unggulan utama adalah Bachdim. Pemain berdarah Belanda ini bermain impresif selama babak penyisihan grup. Ia sangat disukai Alfred Riedl karena cukup padu bersama Gonzales. Bachdim juga mendapat banyak pujian karena pintar membangun serangan. Kelebihan utamanya adalah pergerakan di belakang El Loco. Ia mampu menarik keluar para bek lawan, guna memberi kesempatan Gonzales menembak.

Selain itu, Bachdim juga sering melakukan manuver-manuver berbahaya melalui aksi individunya. Naluri golnya juga cukup tinggi sehingga sanggup mencetak dua gol dari empat laga.

Akan tetapi, sisi negatif dari Bachdim adalah kondisi fisiknya. Ia tak dimainkan Riedl saat leg kedua semifinal melawan Filipina karena mengalami cedera. Pada latihan Selasa (21/12/2010), Bachdim juga masih berlatih bersama tim cadangan karena kondisinya belum fit. Belum diketahui secara pasti apakah ia akan benar-benar pulih atau tidak saat melawan Malaysia nanti.

Kandidat berikutnya adalah Bepe. Bambang adalah pemain yang paling disegani di timnas. Ketajamannya tak perlu diragukan lagi. Hingga saat ini ia merupakan pencetak gol terbanyak dalam sejarah tim nasional Indonesia. Instingnya sangat bagus. Ia juga andal menahan bola. Kelebihan lain Bepe adalah eksekusinya dalam bola-bola mati. Hingga kini Bepe telah mencetak dua gol di Piala AFF dan keduanya melalui bola mati (tendangan penalti).

Kekurangan Bepe adalah, ia memiliki tipe yang sama dengan El Loco. Keduanya merupakan target man di kotak penalti. Jika Bepe main, Gonzales biasanya bermain agak ke belakang. Hal ini tentu membuat El Loco tak bisa mengeluarkan potensi maksimalnya.

Selain itu, bek-bek Malaysia juga hafal betul kemampuan Bepe. Seperti kita ketahui, Bepe pernah bermain di Liga Malaysia bersama Selangor FC. Sedikit banyak, para pemain Malaysia pasti masih mengingat betul bagaimana pergerakan Bepe di kotak penalti.

Nama terakhir adalah Yongki. Bermainnya Yongki melawan Filipina di leg kedua babak semifinal merupakan sebuah kejutan. Tak ada yang menyangka sama sekali kalau Riedl bakal berani menurunkan Yongki yang notabene masih "hijau" di panggung internasional. Meski memegang tanggung jawab besar, nyatanya Yongki tampil lugas.

Ia tak takut sama sekali berduel dengan bek-bek raksasa Filipina. Sebagai penyerang yang baru berusia 21 tahun, Yongki terkenal gigih di lapangan. Striker Arema Indonesia itu juga memiliki kecepatan, kelincahan, dan kemampuan mengontrol bola yang baik.

Namun, Yongki belum terasah betul di pentas intenasional. Hingga kini Yongki baru lima kali membela Tim Merah Putih. Mentalnya juga belum teruji. Apalagi, dia akan bermain di hadapan puluhan ribu pendukung Malaysia. Tekanan pasti akan terasa berat bagi pemain semuda Yongki.

Jadi, bagaimana menurut Anda? Siapa kira-kira yang bakal diturunkan Riedl. Apakah Bachdim, Bepe, atau Yongki? Kita tunggu saja.


sumber : kompas.com

Mc Menemy : Gonzales Bisa Menghilang


Pelatih Timnas Filipina, Simon McMenemy.
JAKARTA — Pelatih timnas Filipina, Simon McMenemy, mengakui bahwa Cristian Gonzales pantas menjadi pahlawan kemenangan bagi tim nasional Indonesia pada semifinal kedua Piala AFF 2010, Minggu (19/12/2010).

Gonzales, menurutnya, penyerang yang cukup berbahaya yang sulit dikawal oleh barisan pertahanan timnya. Menurutnya, dia sulit dikawal dan seolah menghilang dari lapangan.

Gonzales memang menjadi penyerang yang mengagalkan ambisi "The Azkals" lolos ke final. Dalam dua pertemuan semifinal, penyerang Persib Bandung itu selalu mencetak gol pada setiap pertandingannya dan membawa Indonesia menang dengan agregat 2-0.
"Ya, dia pemain bagus. Dia pemain yang sulit terkawal. Dia seperti menghilang selama 70 menit," kata McMenemy kepada wartawan seusai pertandingan.

Dengan demikian, Gonzales yang merupakan pemain kelahiran Uruguay itu untuk sementara menjaditop scorer Piala AFF dengan mengemas tiga gol.

sumber ; Kompas.com

Gonzales Pengen Duet Sama Messi Dan CR7

JAKARTA — Striker Indonesia, Cristian Gonzales, akan sangat senang kalau bisa berduet dengan Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Namun, bertandem dengan siapa pun, ia siap menjalankan tugasnya sebagai goal getteruntuk tim "Garuda".

Saya tidak masalah mau dipasangkan sama siapa saja. Terserah pelatih.


Dalam lima pertandingan Piala AFF 2010, Gonzales selalu menjadi starter untuk timnas. Pemain berusia 34 tahun itu biasanya ditemani oleh Irfan Bachdim di lini depan. Kadang ia berbagi peran dengan Bambang Pamungkas, striker cadangan asal Persija Jakarta.

Dalam duel semifinal leg kedua lawan Filipina, Minggu (19/12/2010) malam, pemain berjuluk "El Loco" itu berpasangan dengan Yongki Aribowo karena Irfan cedera.

Lantas, siapa yang akan menjadi pasangan Gonzales dalam duel final lawan Malaysia nanti? "Lebih enak sama Messi dan Ronaldo," jawab Gonzales yang disambut tawa para wartawan di sela-sela acara ramah-tamah dengan keluarga Aburizal Bakrie, Senin ini.

"Siapa pun bisalah. Saya tidak masalah mau dipasangkan sama siapa saja. Terserah pelatih," kata Gonzales, kali ini dengan mimik serius. Lagi pula, mustahil menaturalisasi Messi dan Ronaldo karena keduanya sudah membela tim negara masing-masing.

Meski berperan sebagai striker, Gonzales juga aktif membantu pertahanan dengan menjemput bola di area pertahanan. Gerakan tersebut sering menarik bek-bek lawan sehingga dapat menguntungkan tandemnya untuk menusuk ke depan.


sumber. : kompas.com

Ini Dia Foto Foto Ekslusif Alfred Riedl

 

Jujur gan, karena sikapnya yang gak berlebihan waktu selebrasi, dingin, tapi mampu membawa timnas sampai final, ane jadi kagum sama pelatih yang satu ini 


ini foto Riedl asli gan bukan sotoshop ato klonengannya 
sumber : http://www.top-com.com/riedl/ 

wiihhh sekilas kek vokalisnya Led Zeppelin ya gan 
 

sekarang...bersama BP dan Bahdim


Biografi singkat


Alfred Rield lahir di Vienna, Austria, 2 November 1949. Riedl mengawali karir sepakbola profesional di tim Austria Wien pada 1967-1972.

Saat berusia 22 tahun, Riedl memutuskan untuk hijrah ke klub Belgia. Di sana dia bermain untuk klub Saint Truiden (1972-1974) dan FC Antwerp (1974-1976).

Dari Belgia, Riedl kemudian pindah ke Prancis bersama FC Metz (1980). Namun, Riedl hanya semusim berada di Prancis. Selanjutnya Riedl memilih untuk kembali ke Austria dan berpindah-pindah klub mulai dari Grazer AK, Wiener Sportclub dan VfB Modling.

Saat masih menjadi pesepakbola, Riedl tergolong striker haus gol. Pria yang kini telah menginjak usia 60 tahun itu tercatat dua kali sebagai top skorer Jupiler League (Liga Belgia). Masing-masing saat membela Saint-Truiden (1972/73) dan Antwerp (1974/75).

Di Liga Austria, Riedl juga pernah dua kali menjadi top skorer. Masing-masing saat membela Austria Wien (1969 dan 1970). Sampai saat ini, Riedl setidaknya telah mengoleksi 210 gol dari 427 kali penampilan.

Riedl juga sempat terpilih sebagai striker timnas Austria. Debutnya diawali saat Austria berhadapan dengan Hungaria, 1975.

Sayangnya, kiprah Riedl di timnas tak seindah di klub. Dari empat kali penampilannya, tak sekalipun Riedl mampu mencetak gol.

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6340998

Irfan Bachdim Pun Di Klaim Malaysia



JAKARTA  Perang antara suporter tim nasional Indonesia dan Malaysia di dunia maya menjelang laga final piala AFF 2010 semakin panas. Ejekan yang berbau SARA pun menjadi senjata setiap kubu untuk melakukan intimidasi.
Seperti adu komentar di sebuah website forum komunitas online www.topix.com. "Perang" di forum ini benar-benar syarat ocehan saling hujat. Sebuah posting dari seorang member bahkan dikomentari sampai 1.228 orang. Betapa tidak, posting ini memang memicu kubu suporter Indonesia untuk bereaksi. Posting itu berbunyi "irfan bachdim asli malaysia".


Posting "irfan bachdim asli malaysia" itu sebenarnya sudah dikirim pada 7 Desember lalu, beberapa hari setelah Indonesia berhasil mencukur Malaysia dengan skor telak 5-1 pada 1 Desember lalu. Pengirim pertama bernama akun Haikal. Anehnya, Haikal mengaku sebagai warga negara Indonesia.

"SAYA ORANG INDONESIA. DAN SAYA MENGAKU JIKALAU IRFAN BACHDIM SEBENARNYA ORANG MALAYSIA. DIA PERNAH MOHON JADI WARGA NEGARA MALAYSIA. NAMUN DITOLAK MENTAH2 SAMA MALAYSIA," tulis Haikal.

Sontak saja posting ini langsung mendapat banyak tanggapan. Member yang mengaku dari Malaysia pun mengomentarinya. "Baguslah ind** akhirnya cakap jujur!," tulis Saffar.

Saling balas komentar pun terus berlanjut. Member yang mengaku sebagai suporter Indonesia angkat bicara. Mereka menuding kubu Malaysia sebagai negara tukang klaim yang sering mengakui sesuatu yang berasal dari Indonesia.

Sampai-sampai Irfan Bachdim yang jelas-jelas berdarah asli Indonesia diklaim oleh kubu lawan.
Komentar atau posting yang ditulis di forum ini tidak bisa dipertanggungjawabkan. Para member-nya pun tak jelas. Bisa jadi posting pertama dari Haikal itu hanya ulah orang iseng saja.
Sumber : tribunnews.com

Selasa, 21 Desember 2010

Indonesia Kebagian 15.500 Tiket di Malaysia


TEMPO InteraktifKuala Lumpur - Sebanyak 15.500 tiket akan dialokasikan bagi pendukung Timnas Indonesia pada laga final Piala AFF 2010. Sedangkan 72.500 lembar diperuntukkan bagi pendukung tuan rumah.
"Setelah kami mengadakan pembicaraan dengan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, akhirnya dicapai kesepakatan bahwa alokasi tiket untuk pendukung Indonesia sebanyak 15.500 tiket," kata Sekretaris Jenderal Federasi Sepak bola Malaysia (FAM/ Football Association of Malaysia), Azzuddin Ahmad, dalam jumpa pers yang diadakan di Wisma FAM, Malaysia, Selasa (21/12)

Dalam kesempatan tersebut juga dijelaskan tentang dua kelas tiket yang akan dijual. “Kami akan menjual tiket seharga 50 Ringgit (Rp. 143.000) dan 30 Ringgit (Rp. 86.000),” kata Ketua Panitia bagian Tiket dan Pintu, Sivasundaram. “Untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun, harga tiket 10 Ringgit (28.000),” uajrnya.
Perincian jumlah tiket untuk pendukung Indonesia adalah 15.000 tiket seharga 30 Ringgit dan 500 tiket seharga 50 Ringgit. Khusus untuk tempat penjualan tiket bagi pendukung Indonesia,  belum disepakati.
“Jika KBRI bersedia mendistribusikan tiket bagi pendukung Indonesia, maka kami akan menyerahkan 15.500 tiket tersebut kepada KBRI. Namun jika KBRI tidak bersedia, akan tetap dijual di Stadion Bukit Jalil, tetapi di pintu khusus warna biru,” kata Azzuddin.
MASRUR (Kuala Lumpur)

Karena Indonesia Lah, Malaysia Ke Final


Mohd. Safee/Dok. SOCCER 
Mohammad Safee Sali menilai kekalahan 1-5 dari Indonesia di fase grup Piala AFF Suzuki Cup lalu adalah berkah tersendiri bagi kubu Malaysia.
"Kami harus berterima kasih kepada Indonesia. Ada berkah tersendiri bagi tim atas hasil itu dan saya senang hal tersebut membawa kebaikan bagi kami," kata Safee di sebuah media Malaysia.
"Biasanya tim tidak akan dapat pulih dari kekalahan yang menurunkan moral, tapi saya harus angkat topi kepada pemain muda kami yang menunjukkan karakter dan kedisiplinan untuk berjuang sampai akhir. Semangat pantang menyerah ini yang membawa kami melaju ke final," tambahnya.
Safee ini juga berterima kasih kepada eks rekan setimnya di Selangor FC, Bambang Pamungkas. Bepe dinilai memiliki peran atas melajunya Malaysia ke semifinal. "Aku harus berterima kasih kepada rekan saya dulu di Selangor, Bambang Pamungkas, untuk dua gol yang dia cetak sehingga membuat peluang kami tetap hidup," ujar pemain yang berposisi sebagai striker ini.
Safee menantikan untuk bermain kembali melawan Indonesia. Pertandingan final leg pertama akan dilaksanakan pada 26 Desember di Bukit Jalil, sedangkan leg kedua digelar pada 29 Desember di Gelora Bung Karno.


sumber ; dunia soccer

Kim Jeffrey Kurniawan Resmi WNI

Kim Jeffrey Kurniawan akhirnya menjadi Warga Negara Indonesia sejak 6 Desember lalu, dan kini berpeluang menjadi bagian dari skuad timnas U-23.

Pemain blasteran Indonesia-Jerman ini tiba di Jakarta, Minggu (19/12), dan ikut menyaksikan langsung kemenangan Indonesia atas Filipina pada leg kedua semi-final AFF Suzuki Cup 2010 di Gelora Bung Karno.

"Paspor Indonesia belum selesai, tapi yang penting saya sudah jadi warga negara Indonesia," kata Kim ketika dihubungi GOAL.com via ponsel.

Saat berbincang-bincang dengan GOAL.com, Kim sedang makan siang bersama saudara-saudaranya di Mall Puri Indah, Jakarta Barat. Gelandang kelahiran 23 Maret 1990 ini dijadwalkan bertemu dengan deputi bidang teknis Badan Tim Nasional [BTN] PSSI Iman Arif nanti sore guna membahas perkembangan fisiknya.

Maklum saja, awal musim ini Kim menderita cederapergelangan kaki kanan dalam sebuah ujicoba bersama Persema Malang. Ia memutuskan untuk berobat di Jerman setelah tim medis di Malang gagal menangani cederanya.

"Kondisi saya sudah membaik, saya sudah bisa latihan ringan, tapi dokter mengatakan saya bisa main dua minggu lagi," imbuhnya.

Kim Jeffrey Kurniawan
Kim Jeffrey Kurniawan saat mengambil tendangan
sudut dalam laga amal di Gelora Bung Tomo,
Surabaya, 7 Agustus 2010.


Kim berharap dirinya bisa lolos seleksi pemain timnas U-23 pada Januari mendatang untuk diterjunkan ke SEA Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.

"Saya berharap bisa bergabung ke tim nasional. Mudah-mudahan proses pemulihan berjalan lancar dan waktunya cukup untuk kembali ke level permainan terbaik [ketika seleksi berlangsung]," lanjut Kim.

"Saya tidak yakin apakah bisa berada dalam top level karena masih dalam tahap pemulihan, tapi kita lihat saja dua minggu lagi.

"Rasanya bangga sekali bisa menjadi WNI, dan masuk timnas adalah sebuah kehormatan."

Sudah ada 75 pemain yang siap mengikuti seleksi pada Januari nanti, dan Kim merupakan salah satunya. Dari jumlah pemain tersebut, hanya 25 yang diambil untuk SEA Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.

Pihak BTN menjelaskan, meskipun Kim menjadi pemain pertama yang dinaturalisasi melalui jalur PSSI, dia harus mengikuti seleksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Saya berharap pelatih [Alfred Riedl] bisa memilih saya untuk SEA Games," kata Kim.

------------ Serupa, Tapi Tak Sama ------------
Irfan Bachdim
Irfan Bachdim
Cristian Gonzales
Cristian Gonzales
Kim Jeffrey Kurniawan
Kim Kurniawan
BUKAN pemain naturalisasi karena sudah mengantongi paspor Indonesia sejak awal, memilih untuk menjadi WNI ketimbang Belanda pada usia 18 tahun.BUKAN pemain naturalisasi, karena sudah menetap di Indonesia lebih dari 5 tahun (sejak 2003) dan menjadi WNI atas inisiatif sendiri, didukung Undang-undang No. 12 Tahun 2006.Pemain naturalisasi pertama di Indonesia via PSSI. Meskipun sudah berusia di atas 18 tahun, BTN membantu proses WNI bagi Kim melalui Departemen Hukum dan HAM.

Sejak AFF Suzuki Cup bergulir awal bulan ini, Kim terus mengikuti perkembangan Merah-Putih dari Jerman.

"Saya menyaksikan setiap pertandingan dari Jerman, dan mereka bermain sangat bagus, terutama [Cristian] Gonzales dan Irfan [Bachdim]. Saya yakin timnas bisa menang atas Malaysia di final," ujar Kim.

Terakhir, Kim mengucapkan terima kasih kepada semua pendukung setianya selama ini.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembaca GOAL.com dan semua fans atas doa dan dukungan yang diberikan selama saya diobati di Jerman. Saya sangat senang atas dukungannya dan tambah semangat," tandasnya.

Selamat berjuang, Kim!

4 Pemain Papua Berlatih Di Uruguay







Mantan pemain Persipura, Ferdinando Fairyo, mengatakan dirinya sangat bangga dengan keberhasilan empat pemain muda asal Papua yang lolos berlatih ke Uruguay. 

Dari sebelas pemain muda asal Papua yang ikut seleksi ke Bandung ternyata hanya empat pemain yang terpilih.

"Sebagai anggota tim seleksi, kalau mereka akan berlatih ke Uruguay, jelas saya bangga karena mereka bisa terpilih dan lolos dari 84 peserta di seluruh Indonesia," ujar Fairyo kepada GOAL.com Indonesia di Jayapura, Senin (20/12). 

Ditambahkan, nama-nama mereka yang terpilih adalah Dieter Heselo, Rudolf Yanto Basna, Maso Kiwak dan Haniel Pagawak. 

"Mereka selanjutnya akan mengikuti tes kesehatan dan tampaknya kurang mempengaruhi dalam penentuan nanti karena secara skill  mereka rata-rata di atas para pemain lainnya," ujar Fairyo bangga.

Dia berharap akan semakin banyak pemain Papua yang terpilih dalam proyek Uruguay. Pasalnya, selama ini program ini mampu mengangkat sepakbola di Papua sejak era Theodorus Bitbit dan Noach Maeryen di Jerman, program Italia Primavera di mana Crist Yarangga dan Aples Tecuari mampu menunjukkan kualitas permainan, hingga Ian Luis Kabes di Sekolah Sepakbola Ragunan Jakarta.

"Saya harapkan anak-anak Papua yang ke Uruguay dapat meningkatkan kualitas bermain sehingga memberikan motivasi bagi seluruh anak muda di Papua yang kini sedang bermimpi menjadi pemain dunia atau minimal bisa ikut bermain di liga-liga Asia," papar Fairyo.

Suporter Malaysia Akan Hina Lagu Indonesia Raya


Thread ancaman suporter Malaysia yang akan menghina lagu Indonesia Raya di forum online topix.com.

JAKARTA, KOMPAS.com 
- Laga final Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Malaysia baru akan digelar 26 Desember mendatang. Namun, aura panas dan perang kata-kata sudah terjadi di dunia maya. Di forum online topix.com supporter Malaysia dan Indonesia saling menebar psy war.

Topik-topik yang memancing emosi sekaligus rasa geli bermunculan di kanal Malaysia maupun Indonesia. Di kanal Malaysia, supporter Malaysia membuat thread berisi ancaman. "Lagu kebangsaan Indon akan di Hina pada 26.12.2010," demikian judul thread tersebut. Lebih dari 600 komentar memenuhi thread tersebut.

"Kami udah rasakan bagaimana lagu kebangsaan kami dihina pada pembukaan tempoh hari..kali ini indon akan merasakan bagaimana rasanya lagu indonsial raya kalian dihina secara langsung dan disaksikan oleh jutaan rakyat kalian. tunggu ya..kehkehkehkehkehkeh," tulis seorang forumer yang menggunakan identitas Mr F.

"@Mr F: silakan saja kaum malon(sith) toh.. kami rakyat INDONESIA juga akan melakukan hal yang sama ke kalian tanggal 29.. hehe..," balas forumer lain bernama Jedi.

Sementara di kanal Indonesia, seseorang bernama Haikal membuka thread "Irfan bachdim asli malaysia. Ia menulis posting pertama pada 7 Desember. "Saya orang Indonesia. Dan saya mengaku jikalau Irfan Bachdim sebenarnya orang Malaysia. Dia pernah mohon jadi warga negara Malaysia. Namun ditolak mentah2 sama Malaysia," tulis dia.

Posting-an awal ini disambut aneka nada sewot. Ada 1.203 komentar dalam thread ini. Seorang forumer bernama Dodi menulis, "wew, mw maling kebangsaanya IRFAN? kenapa ga sekalian klaim kemenangan INDONESIA atas malaysial?"

Ada pula seorang forumer yang menggunakan identitas Christiano Ronaldo menulis, "Kenapa malon ga ambil christiano ronaldo jadi warga negara malon....?"

Di tengah ramainya perseteruan, seorang forumer beridentitas Irfan Bachdim Asli menyeruak, "Perkenalkan, saya Irfan harrys bachdim. Saya tahu forum ini dari rekan saya. saya sangat sedih melihat forum ini, especially this thread. saya umumkan bahwa saya warga negara INDONESIA asli dan tidak ada sedikitpun keluarga Malaysia. ini hanyalah sepakbola , jangan terlalu berlebihan menyikapinya. best regards. irfanbachdim10."

Thread lain juga seru. Di kanal Malaysia, ada seruan kepada supporter Malaysia untuk mengenakan batik saat menyaksikan pertandingan leg pertama. "Indon pakai batik, Malaysia akan pakai batik juga!!!" demikian thread tersebut.

Diskusi dibuka dengan posting-an Khairul, "Mari kita bandingkan mana yang lebih cantik." Respon atas posting-an ini bisa lah Anda terka.

Kamis, 16 Desember 2010

Ratusan Penonton Timnas Tertipu di Booth Suzuki

Ada saja sebagian pendukung tim nasional Indonesia yang tertipu karena salah menonton. Ternyata, pertandingan yang mereka saksikan bukanlah yang sesungguhnya.
Sial! Saya kira Indonesia versus Filipina. Enggak tahunya Indonesia versus Malaysia.

"Sial! Saya kira Indonesia versus Filipina. Enggak tahunya Indonesia versus Malaysia," kata Wahyu, salah satu penonton yang gagal beli tiket masuk, Kamis (16/12/2010) di Jakarta.

Di sekitar Plaza Timur memang ada booth Suzuki yang menaruh televisi. Ada ratusan orang mengitari stan itu dan serius menyaksikan siaran di televisi yang disediakan sponsor utama turnamen Piala AFF 2010 itu.

Namun, setelah sekian lama menyaksikan, muncul kecurigaan. Seragam tim lawan Indonesia itu berwarna kuning dan bergaris hitam dengan logo bendera Malaysia di dada kiri pemain.
"Ini mah Indonesia versus Malaysia," ketus salah satu penonton.

Dia bersama rekan-rekan lainnya kemudian diarahkan panitia untuk menonton lewat layar lebar yang terpasang di ujung Plaza Timur SUGBK.

Sumber : kompas.com

DiFabel pun datang Ke GBK


JAKARTA — Demi menyaksikan pertandingan timnas Indonesia versus Filipina, Kamis (16/12/2010), Iwan Dermawan Nasution (48) harus berjuang keras untuk datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Pasalnya, Iwan merupakan seorang suporter yang memiliki kebutuhan khusus atau difabel.

Meskipun memiliki kekurangan tak menyurutkan tekad Iwan. Dengan menggunakan kursi roda dan syal berwarna merah yang dikalungkan di leher, Iwan jauh-jauh berangkat dari rumahnya yang terletak di Kramat Pulo, Jakarta Pusat.

"Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 16.45 WIB dengan menggunakan busway. Saya datang atas inisiatif sendiri, Mas," beber Iwan yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta.

Hebatnya, Iwan, yang datang satu jam sebelum kick-off, tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk menyaksikan pertandingan ini. Sebab, pria yang menderita polio sejak umur satu tahun itu kenal dekat dengan salah satu mantan Kapolda Metro Jaya.

"Saya cuma bilang ke Paspampres mau nonton, mereka langsung izinkan masuk. Lagi pula saya kenal dengan beberapa Paspampres," bebernya.

Sambil mengisap rokok, Iwan terlihat begitu antusias menyaksikan pertandingan. Bahkan, ia kerap beranjak dari kursi rodanya ketika Indonesia memiliki peluang. "Saya pecinta sepak bola karena ayah pernah membela PSMS Medan," ujarnya.


sumber : kompas.com

Gonzales di Kepung?? Jangan Mimpi Bung...!!


JAKARTA - Instruksi mantan Presiden Federasi Sepak Bola Filipina, Johnny Romualdez, untuk mengepung pergerakan striker Indonesia, Cristian "El Loco" Gonzales, ternyata tak berhasil. Meski dikawal ketat sepanjang pertandingan, bomber Persib Bandung itu tetap sanggup menjebol gawang Neil Etheridge dan memastikan kemenangan Indonesia 1-0 di semifinal Piala AFF 2010.

Sebelum pertandingan, Romualdez yang berbicara di Manila menegaskan, "El Loco" adalah pemain Indonesia yang paling berbahaya. Karena itu, ia menginstruksikan barisan belakang timnya untuk mengunci pergerakan Gonzales.

"Orang yang paling patut diwaspadai adalah Gonzales. Dia memiliki postur yang ideal dan punya pengalaman luar biasa. Gonzales tidak suka lama-lama menahan bola. Tapi, dia merupakan targetman dari umpan-umpan lambung. Dia sangat tangguh saat berduel bola-bola atas," ujar Romualdez beberapa hari lalu.

"Merujuk pada info yang saya dapat, Gonzales merupakan bomber legendaris Liga Indonesia. Dia memiliki talenta komplet saat menembak, menyundul, mengambil posisi, dan memberikan umpan. Dia juga memiliki visi dan misi yang luar biasa. Secara fisik, dia juga sangat kuat," lanjutnya.

"Saya percaya dua bek tengah kami, Aly Borromeo dan Rob Gier, juga tak kalah tangguh, baik saat berduel di udara maupun saat menghalau umpan-umpan datar. Mereka siap mematikan pergerakan 'El Loco'," tuntas Ramoualdez.

Meski sudah memperingatkan timnya, nyatanya "El Loco" tetap saja lolos dari kepungan bek Filipina. Dengan insting yang luar biasa, ia berhasil menanduk bola hasil umpan jauh Firman Utina menjadi gol. Pemain berdarah Uruguay ini pun langsung mendedikasikan golnya untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Aku senang mencetak gol. Gol ini untuk semua masyarakat Indonesia. Selain itu, aku juga persembahkan gol ini untuk Ronald Fagundes. Kemenangan ini membuat peluang kami ke final lebih dari 50 persen. Doakan saja kami lolos ke final," tukas Gonzales usai pertandingan.

Di leg kedua, Minggu (19/12/2010), sudah pasti "El Loco" akan mendapat pengawalan lebih ketat. Namun, mampukah Filipina mematikannya? Terlalu terkonsentrasi kepada Gonzales justru akan memberi kesempatan pemain Indonesia lain untuk mencetak gol. Tapi, tanpa mengepungnya juga akan berbahaya.

sumber : kompas.com

McMenemy : Suporter Indonesia Luar Biasa Sekali


JAKARTA - Pelatih Filipina, Simon McMenemy, menilai dukungan yang diberikan penonton kepada timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada semifinal Piala AFF, Kamis (16/12/2010) malam, sangat luar biasa. Dukungan penonton tersebut, baginya, ibarat pemain ke-12 yang berperan besar terhadap kemenangan Indonesia 1-0 atas Filipina.

"Suporter Indonesia luar biasa. Atraksi mereka sungguh mengagumkan. Mirip di Premier League Inggris, di mana setiap pekannya suporter selalu berdatangan ke stadion. Dukungan suporter sedikit banyak membantu Indonesia," ungkap McMenemy.

Bertatus sebagai tuan rumah, Filipina takluk melalui gol yang diciptakan Christian Gonzales pada menit ke-31. Menurutnya, gol tersebut terjadi karena salah pengertian di antara pemain belakang dengan penjaga gawang Neil Leonard Etheridge.

"Ya, memang ada kesalahan dalam proses gol. Seperti ada misscommunication. Tetapi, saya tidak menyalahkan Neil. Dia masih 20 tahun. Dia hanya kurang beruntung. Yang jelas, dia merasa kecewa karena kebobolan. Tapi, dia akan tetap mendapat kepercayaan di leg kedua," tuturnya.

Meski begitu, McMenemy mengaku optimistis timnya bisa memanfaatkan sedikit peluang lolos ke final. "Kami masih punya kesempatan. Selisih satu gol dalam dua pertandingan adalah sesuatu yang masih bisa dikejar. Terpenting, kami harus bermain disiplin di leg kedua," ucap Simon.

Ryan Babel Sangat Mendukung Indonesia


LIVERPOOL - Gelandang Liverpool, Ryan Babel, ternyata mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, terutama kiprah timnasnya. 

Bahkan, dia langsung memberi ucapan selamat kepada Firman Utina dkk yang sukses menekuk Filipina 1-0 pada semifinal Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (16/12/2010).

"Good luck Indonesia and good luck Irfan Bachdim," ucap Ryan Babel lewat akun Twitter-nya, yang artinya selamat buat Indonesia dan selamat pula buat Irfan Bachdim.

Babel memang pemain asal Belanda. Dia cukup familier dengan cerita Indonesia, termasuk sepak bolanya. Apalagi, kini Indonesia diperkuat Irfan Bachdim yang juga dari Belanda.

Perhatian Babel tidak hanya di situ saja. Sebelum pertandingan lawan Filipina, Babel mengajak rekan-rekan Twitter-nya untuk mendukung Indonesia.

"Don't forget to support Indonesia. They playing today," begitu tulis Babel di akun Twitter-nya.
Dia tampak punya perhatian dan dukungan khusus kepada "Tim Garuda", sampai-sampai mengajak komunitas Twitter untuk mendukung Irfan Bachdim dkk.

sumber : kompas.com

Gonzales : Ini Goal Buat Rakyat Indonesia


JAKARTA - Penyerang timnas Indonesia, Christian Gonzales, mengaku bahagia bisa mencetak gol yang membuat timnya menang 1-0 atas Filipina pada semifinal pertama Piala AFF 2010, Kamis (16/12/2010). Ia pun mempersembahkan gol tersebut bagi rakyat Indonesia yang telah mendukungnya.

Gonzales menunjukkan ketajamanya sebagai predator di lini pertahanan lawan. Dengan insting yang luar biasa, "El Loco" berhasil menanduk bola, hasil umpan yang dilepaskan Firman Utina.

"Saya senang mencetak gol. Gol ini untuk semua masyarakat Indonesia. Selain itu, saya juga persembahkan gol ini bagi Ronald Fagundes," kata penyerang kelahiran Uruguay itu kepada wartawan usai pertandingan.

Gonzales pun optimistis "Garuda" bisa melangkah ke final. "Kemenangan ini membuat peluang kami ke final lebih dari 50 persen. Doakan saja kami lolos ke final," tukas Gonzales.

"El Loco" memang dipredikisi bakal bersinar pada pertandingan ini. Salah satunya legenda sepak bola Indonesia, Sarman Panggabean. Ia menilai, Gonzales penyerang yang luar biasa. "Penempatan posisi dan teknik menggiring bolanya bagus. Tidak ada pemain Indonesia yang sebagus dia," ungkap Sarman saat itu.

sumber : kompas.com

PSM Makasar Akan Rekrut Fowler


GETTY IMAGES/PHIL COLE
Robbie Fowler saat masih membela Liverpool
MAKASSAR — Manajemen PSM Makassar versi Liga Primer mengincar mantan striker Liverpool, Robbie Fowler, untuk memperkuat tim tersebut di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).
Manajer Direktur PSM Liga Primer Husain Abdullah di Makassar, Rabu (15/12/2010), mengatakan, "Jika PSM memang bergabung bersama PSM Liga Primer, maka kemungkinan hanya tiga pemain (asing) yang dipertahankan. Makanya, kita lebih butuh sosok striker untuk mempertajam lini depan tim nantinya," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Uceng ini menjelaskan, pihak konsorsium memang berencana mendatangkan sejumlah pemain bintang untuk memperkuat tim LPI, di antaranya, Edgar Davids, Nicky Butt, Diego Tristan, Rigobert Song, dan tentunya Robbie Fowler.
"Dari beberapa nama yang disiapkan pihak konsorsium, beberapa di antaranya sudah diberikan kepada tim lain, seperti Diego Tristan. Makanya, kita berharap bisa mendapatkan Robbie (Fowler)," katanya.
Humas PSM Liga Primer, Suparno, mengatakan, pihaknya baru saja kedatangan empat pemain baru. Beberapa pemain ini diharapkan bisa menunjukkan penampilan terbaiknya kepada calon Pelatih Michael Feichtenbeiner.
Keempat pemain itu, antara lain, Iswan Bode (mantan defender PSIS Semarang), Ichwan Wicaksono (mantan pemain Persikab Bandung), Rohmad Dwi Ady (Persepar Palangkaraya), serta seorang striker Yonas Soneri.
"Kita juga masih memiliki 30 pemain yang telah lolos seleksi tahap awal. Seluruh pemain akan diciutkan lagi sesuai kebutuhan," ujarnya.

Sumber : Kompas.com