Minggu, 26 September 2010

Ritual Para Pemain Bola



1. David James

Secara blak-blakan, kiper Portsmouth itu mengungkapkan kebiasaan joroknya sebelum bermain. Ritual pertamanya adalah diam seribu bahasa mulai dari H-1 pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan.


Selain itu, James juga hanya akan kencing di saat toilet tidak ada satu orang pun. Ritual dilanjutkan dengan meludah di dinding.


2. Johan Cruyff



Legenda sepakbola Belanda itu juga punya kebiasaan yang tak kalah unik, mulai dari menjadikan kiper Gert Bals sebagai sansak hidup saat masih di Ajax, hingga membuang permen karet yang dikunyahnya ke lapangan lawan sebelum kick-off.


Ritual yang terakhir sempat lupa dilakukannya saat Ajax melawan AC Milan di final Piala Eropa 1969. Hasilnya, Ajax babak belur dihajar AC Milan 4-1.


3. Pele




Legenda sepakbola Brasil ini yakin jika ingin terus menunjukkan penampilan terbaik, Pele harus bermain dengan jersey tim yang sama.

Pernah pada suatu ketika dia secara tidak sadar memberikan kaosnya itu ke seorang fans. Sadar telah membuat kesalahan, Pele meminta seseorang untuk mancari kaos tersebut. Penampilan Pele sendiri saat itu tidak karuan. Seminggu kemudian kaos Pele ditemukan dan dia bisa tampil baik lagi.


Rupanya, teman Pele yang memberi kaos tersebut tidak mengatakan jika kaos yang diberikannya itu adalah kaos lain.


4. Bobby Moore



Kapten tim nasional Inggris di eran 60-an hingga 70-an itu memiliki kebiasaan unik mengenakan celana bolanya hanya setelah orang lain di kamar ganti telah selesai mengenakan pakaian mereka.


5. John Terry






Kapten Chelsea itu hanya akan kencing di toilet yang sama di Stamford Bridge. Jika ada yang menggunakannya, John Terry akan menunggu siapapun yang menggunakannya hingga selesai. John Terry juga hanya akan parkir di tempat sama.


6. Gary Neville


Bek Manchester United itu punya banyak ritual, mulai dari menggunakan ikat pingang yang sama, sepatu yang sama, arftershave juga selama satu musim penuh. Saat ini, Gary neville berusaha mengurangi ritualnya itu.


7. Gary Lineker





Tiap pemanasan, Gary Lineker tak akan menendang dan memasukkan bola ke gawang. Menurutnya, ia hanya akan melakukan hal itu di pertandingan. Tapi bila tak ada gol tercipta, Gary akan berganti kostum. Jika tak mampu juga mencetak gol ke gawang lawan, dia akan memotong rambutnya.


8. Prancis di Piala Dunia 1998


Tim Prancis selalu duduk di tempat duduk yang sama di bus tim, mendengarkan lagu Gloria Gaynor ‘I Will Survive’ di ruang ganti dan diakhiri dengan diciumnya kepala botak kiper Fabien Barthez oleh bek Laurent Blanc.


9. Mario Gomez




Mario Gomez (Jerman, Vfb Stuttgart) selalu memilih toilet yang posisinya paling kiri. Sementara John Terry (Chelsea) selalu memakai toilet yang sama. Bila toilet itu sedang dipakai, Terry akan menunggu meski toilet lain sedang kosong.


10. Sergio Goycochea


Sementara mantan kiper Argentina Sergio Goycochea selalu mengencingi lapangan setiap kali ia akan menghadapi adu penalti.


11. Zimbabwe




Oktober 2008, pelatih sebuah klub Zimbabwe, Midlands Portland Cement, meminta 17 pemainnya mandi di sungai Zambezi yang dipenuhi buaya untuk melakukan ritual pembersihan. Celakanya, hanya 16 orang yang keluar dari sungai hidup-hidup.

Di pertandingan berikut, Midlands menderita kekalahan.


12. Edwin Van Der Sar




Entah berhubungan atau tidak, tapi performa menurun yang dilalui Manchester United saat ini terjadi kalau sang kiper Edwin van der Sar mengenakan kostum warna biru, alih-alih kuning yang sebelumnya dia gunakan.

Van der Sar berbalut kaos warna biru dalam dua laga Liga Primer terakhir MU. Saat itu mereka digebuk 1-4 oleh Liverpool dan kalah 0-2 dari Fulham.

Dicatat oleh The Sun yang mengutip hasil penelitian kontributor majalah fans MU, Red News, disebutkan bahwa Van der Sar sduah mengenakan warna kuning dalam 17 laga liga musim ini.

Dari jumlah tersebut, MU cuma kebobolan empat kali. Mereka menang 12 kali, kalah sekali dan imbang empat kali, dengan meraup 40 angka dari maksimal 51.

Hasil itu berbanding terbalik manakala Van der Sar mengenakan warna biru. Dalam 10 laga, MU harus kebobolan 13 gol, dengan enam kemenangan, tiga kekalahan dan sekali imbang. Mereka cuma mengais 19 poin dari maksimal 30.

Kuning rupanya juga bak jadi warna doping untuk kiper lain MU, Ben Foster. Dialah pahlawan MU dalam babak adu penalti lawan Tottenham Hotspur di final Piala Carling musim ini.

Tapi ada juga pemain bola yang terkenal religius yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan. Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola yang terkenal religius, Siapa lainnya, dan bagaimana mereka menunjukkannya?

13. Kaka


Kaka hanya satu dari sekian banyak pemain bola Brazil yang terkenal religius, yang memperlihatkan simbol-simbol keyakinannya ke tengah lapangan.

Kaka juga pernah menjahitkan kalimat “God is Faithful” di lidah sepatunya. Lalu, dalam selebrasi kemenangan 4-1 Brasil atas Argentina di final Piala Konfederasi 2005, ia dan beberapa rekannya memakai baju bertuliskan “Jesus Loves You” dalam berbagai bahasa.

Terkait pemain Brasil yang taat, ada versi yang mengabarkan bahwa sebagian besar pemain tim Samba membuat slogan-slogan serupa di balik jersey mereka ketika memenangi Piala Dunia 2002. Tapi yang kelak paling terkenal adalah Kaka dengan “I Belong to Jesus“-nya. Ia memperlihatkan itu setelah Brasil mengalahkan Jerman di final, meskipun sepanjang turnamen itu hanya bermain 25 menit, dan tidak tampil di partai puncak.


14. Franck Ribery



Frank Ribery adalah salah satu simbol paling terkenal saat ini di kalangan pesepakbola beragama Islam. Pria Prancis yang menjadi muslim sejak menikah dengan wanita keturunan Maroko itu selalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa di tengah lapangan, lalu mengusapkannya ke wajah, sebelum kickoff.


15. Frederic Kanoute


Frederic Kanoute juga kerap menampilkan keislamannya saat bertanding. Seusai bikin gol dia selalu mengacungkan telunjuk kanannya ke atas, juga sedikit mendongak, sebagai sebuah isyarat dirinya selalu ingat kepada Tuhan. Gaya dia yang lain adalah membuka kedua telapak tangannya, membuat gerakan orang Islam saat berdoa.


16. Marvin Andrews


Marvin Andrews pemain belakang asal Trinidad & Tobago.


Ketika bermain di Glasgow Rangers, Andrews sering menyebut nama Tuhan atas semua petunjuk Dia dalam karirnya, mulai dari sejarah transfer sampai ketika harus menjalani operasi lutut.


Andrews juga pernah berkomentar tentang homoseksual, yang dinilainya “menentang kehendak Tuhan”. Dia mengatakan, “Alkitab menjelaskan bahwa hal itu sangat dibenci Tuhan. Tuhan menciptakan laki-laki untuk bersama perempuan, dan sebaliknya.”


Di luar nama-nama pemain di atas, tentu masih banyak sosok dari dunia lapangan hijau yang secara eksplisit bangga dalam menunjukkan keyakinannya dalam beragama.

10 Laga Terbaik Sepanjang Masa


10) Argentina* 2-2 Inggris – Babak 16 Besar 1998

Tak banyak pertandingan yang bisa dikenang dalam tiga atau empat edisi Piala Dunia terakhir, tapi pertandingan ini menjadi salah satunya. Pembicaraan sebelum pertandingan banyak membahas soal balas dendam Inggris setelah tersingkir dari perempat-final 1986 akibat gol Tangan Tuhan Diego Maradona.

Dalam 16 menit, sudah terjadi tiga gol. Penalti Gabriel Batistuta membawa Argentina memimpin, tapi Alan Shearer berhasil menyamakan kedudukan. Pemain muda berusia 18 tahun bernama Michael Owen mencetak gol individual yang indah sebelum disamakan Argentina melalui Javier Zanetti.

David Beckham dikartumerah wasit pada babak kedua karena menendang Diego Simeone, gol Sol Campbell dianulir karena Shearer dianggap sudah melakukan pelanggaran terhadap Carlos Roa, dan pertandingan berujung pada adu penalti.

Seperti yang terjadi di Italia delapan tahun sebelumnya, Inggris kembali tidak beruntung. Paul Ince dan David Batty gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor setelah tendangan mereka dimentahkan Roa.

9) Jerman 0-2 Italia - Semi-Final 2006
Tak ada akhir pertandingan yang lebih dramatis dibandingkan pertandingan Jerman-Italia di Dortmund, 2006.

Dua raksasa Italia ini bertarung sengit selama 119 menit. Meski tak tercipta gol pada waktu normal, peluang bertebaran. Gianluigi Buffon mementahkan dua tendangan Bernd Schneider dan Lukas Podolski, sedangkan dua peluang Italia melalui Alberto Gilardino dan Gianluca Zambrotta menghantam tiang gawang.

Saat pertandingan seperti akan ditentukan melalui adu penalti, Fabio Grosso muncul dan melepaskan tendangan melengkung. Sontak, fans Italia bergembira. Selang beberapa detik kemudian, Alessandro del Piero menggandakan keunggulan Italia. Azzurri lolos ke final dan akhirnya mengalahkan Prancis melalui adu penalti untuk merebut gelar juara.

8) Hongaria 2-3 Jerman Barat – Final 1954
Magical Magyars asuhan Gusztav Sebes tampaknya tidak terkalahkan saat menghadapi Jerman Barat di final 1954 di Bern. Hongaria mengantungi rekor 31 partai tak terkalahkan, termasuk kemenangan 6-3 atas Inggris di Wembley. Hongaria merevolusi taktik sepakbola dengan sistem serangan yang dibangun empat pemain handal -- Sándor Kocsis, József Bozsik, Nándor Hidegkuti, dan tentu saja Ferenc Puskas.
Hongaria mampu membukukan 17 gol hanya dalam dua pertandingan grup, termasuk kemenangan 8-3 atas lawan mereka di final. Jumlah tersebut ditambah kemenangan atas dua tim finalis 1950, Brasil dan Uruguay. Di final, mereka unggul dua gol dalam delapan menit dan kelihatannya kemenangan sudah di depan mata. Tapi, hujan turun dan cuaca berpihak kepada Jerman Barat.

Fritz Walter memimpin Jerman Barat meraih kejayaan. Gol Uwe Rahn pada menit ke-83 membalikkan keadaan 3-2 untuk Jerman Barat. Pasukan Sepp Herberger meraih gelar juara dan sampai saat ini pertandingan dikenang sebagai "Mukjizat di Bern".

7) Brasil 4-2 Peru – Perempat-Final 1970
Estadio Jalisco di Guadalajara menjadi saksi pertemuan dua klub yang tampil mempesona selama Piala Dunia 1970. Pelatih Brasil, Mario Zagallo, berhadapan dengan bekas rekan setimnya, Didi, yang melatih Peru.

Brasil, yang akhirnya keluar sebagai juara, memainkan sepakbola menyerang sejak menit pembuka. Tendangan Pele menghantam tiang, sebelum Rivelino mencetak gol melalui tendangan kaki kiri. Tostao menaklukkan Luis Rubinos untuk menambah keunggulan Brasil. Satu lagi gol tercipta melalui Rivelino, tapi dianulir. Semuanya terjadi pada 20 menit pertama.

Peru tak menyerah. Mereka memiliki salah satu bek terbaik di Amerika Selatan saat itu, Hector Chumpitaz, dan gelandang trengginas Teofilo Cubillas. Alberto Gallardo berhasil mempertipis ketertinggalan Peru. Namun, Brasil mengembalikan keunggulan melalui Tostao, sebelum kembali dikejar Cubillas. Saat Peru mencoba mencari gol penyama kedudukan, Jairzinho menyelesaikan pertandingan dengan menciptakan gol keempat.

6) Portugal 5-3 Korea Utara – Perempat-Final 1966
Kekuatan Portugal saat itu mencerminkan kejayaan Benfica yang sedang merajai Eropa. Portugal mampu mengalahkan juara bertahan Brasil sebelum mencapai semi-final dan dikalahkan tuan rumah Inggris. Dua pemain bintang Portugal adalah Mario Coluna dan Eusebio, yang menjadi topskor turnamen dengan sembilan gol dan dianggap sebagai salah satu striker terbaik dunia.

Portugal memenangi seluruh tiga pertandingan grup dan mencetak total sembilan gol, termasuk menyisihkan Brasil. Pada babak delapan besar, Portugal tertinggal tiga gol dan berhasil membalas 5-3 -- empat gol di antaranya dicetak Eusebio.

Korea Utara tampil sebagai tim kejutan turnamen. Mereka berhasil mencapai perempat-final berkat kemenangan bersejarah 1-0 atas Italia. Korea Utara kembali membuat kejutan dengan unggul tiga gol dalam 25 menit atas Portugal. Tapi mereka kurang pengalaman dan terus berupaya melancarkan serangan. Pada akhirnya, kepiawaian Eusebio memandu Portugal memenangkan pertandingan. Gol kelima Portugal dicetak Jose Augusto.

Kedua tim kembali bertemu di Piala Dunia kali ini.

5) Jerman Barat 3-3 Prancis – Semi-Final 1982
Tiga hari setelah partai Brasil-Italia yang penuh ketegangan, Spanyol '82 juga menghadirkan partai klasik di babak semi-final. Kedua negara bertambah kuat seiring dengan berjalannya turnamen. Banyak pemain berkelas dunia yang tampil, seperti Michel Platini, Alain Giresse, Jean Tigana, Paul Breitner, Uli Stielike, dan Pierre Littbarski.

Littbarski membuka kedudukan, tapi disamakan penalti Platini. Pertandingan menghangat. Terjadilah salah satu kejadian paling kontroversial dalam sejarah Piala Dunia ketika kiper Jerman Barat Harald Schumacher merontokkan bek Prancis Patrick Battiston dalam suatu perebutan bola. Battiston terkapar tak sadarkan diri dengan dua giginya tanggal, sedangkan Schumacher lolos dari kartu merah -- bahkan wasit tidak menilainya sebagai sebuah pelanggaran. Schumacher menjadi tokoh jahat di sisa Piala Dunia.

Pertandingan dilanjutkan hingga perpanjangan waktu. Prancis mampu mencetak dua gol melalui Marius Tresor dan Giresse. Sepertinya Les Bleus akan melaju ke final, tapi Jerman Barat menunjukkan ketangguhan mental dan berhasil membalikkan keadaan. Karl Heinz Rummenigge dan Klaus Fischer berhasil memaksa pertandingan diselesaikan melalui adu penalti.

Stielike gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor -- dan sampai saat ini menjadi satu-satunya pemain Jerman (Barat) yang gagal di adu penalti. Namun, Schumacher mampu mematahkan eksekusi Didier Six dan Maxime Bossis untuk mengantarkan Jerman Barat ke babak puncak.

4) Jerman Barat 3-2 Inggris AET – Perempat-Final 1970
Piala Dunia 1970 dipenuhi partai-partai klasik dan tiga di antaranya masuk daftar ini. Salah satunya adalah laga perempat-final antara Jerman Barat dan Inggris di Leon, sekaligus ulangan final 1966.

Inggris masih diperkuat empat eksponen '66 -- Bobby Moore, Bobby Charlton, Martin Peters, dan Geoff Hurst -- bermain baik pada sejam pertandingan. Mereka mampu unggul 2-0 melalui Alan Mullery dan Peters.
Tapi, seperti yang selalu terjadi dalam sejarah, jangan remehkan semangat Jerman. Franz Beckenbauer, Wolfgang Overath, dan Gerd Mueller adalah pemain andalan Helmut Schoen. Ketika Juergen Grabowski dimasukkan, arah pertandingan berbalik. Beckenbauer menghidupkan peluang Jerman Barat pada menit ke-68, sebelum Uwe Seeler menyamakan kedudukan melalui gol sundulan. Di babak perpanjangan waktu, Jerman Barat tak terhentikan. Mueller memastikan kemenangan Jerman Barat melalui gol jarak dekat pada menit ke-108.

3) Brasil 1-1 Prancis* - Perempat-Final 1986
Dalam taraf keterampilan bersepakbola, inilah Piala Dunia terbaik sepanjang masa. Prancis memiliki tim terhebat mereka yang beranggotakan Platini, Giresse, Tigana, dan Dominique Rocheteau yang sudah memasuki usia 30-an. Sementara itu, Socrates, Junior, dan Zico tampil untuk kali terakhir di Piala Dunia bersama Brasil.

Di bawah sengatan terik matahari, Brasil mampu unggul melalui Careca, tapi menyia-nyiakan serangkaian peluang menggandakan keunggulan. Prancis mampu menyamakan kedudukan melalui Platini. Kedua tim saling bertukar peluang untuk mencuri keunggulan. Publik stadion Guadalajara tak henti-hentinya menyorakkan nama Zico, yang duduk sebagai pemain cadangan. Tele Santana akhirnya goyah dan memasukkan Zico pada babak kedua. Brasil berhasil memperoleh hadiah penalti, tapi Zico gagal menaklukkan Joel Bats.

Pertandingan akhirnya ditentukan melalui adu penalti. Dua kapten tim, herannya, gagal menjalankan tugas. Socrates dan Platini. Prancis akhirnya sukses memetik kemenangan dan melaju ke babak empat besar.

2) Italia 4-3 Jerman Barat AET – Semi-Final 1970
Pertandingan ini terjadi pada 17 Juni 1970 dan dinobatkan sebagai "Pertandingan Abad Ini". Saking bersejarahnya pertandingan ini, sebuah monumen dibangun di luar stadion Azteca, Mexico City, yang bertuliskan, "Stadion Azteca menyampaikan rasa hormat untuk tim Italia (4) dan Jerman (3), yang tampil di Piala Dunia 1970, 'Pertandingan Abad Ini'."

Sembilan puluh menit pertama pertandingan berlangsung dramatis, tapi tidak bisa dianggap sebagai "Pertandingan Abad Ini". Italia unggul pada menit kedelapan melalui tendangan keras Roberto Boninsegna dan tampil bertahan. Jerman Barat terus menggedor. Bahkan Franz Beckenbauer tampil dengan tangan dibebat. Bek Karl-Heinz Schnellinger akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit terakhir pertandingan.

Pertandingan di babak perpanjangan waktu sungguh tak terduga. Lima gol tercipta dalam 30 menit. Mueller membawa Jerman Barat unggul, tapi Tarcisio Burgnich dan Gigi Riva membalikkan kedudukan. Pada menit ke-110, Mueller kembali menyamakan kedudukan. Dari kick-off yang tercipta, Italia kembali unggul melalui Gianni Rivera. Gol tersebut akhirnya menjadi penentu pertandingan yang berlangsung sangat mendebarkan itu.

1) Brasil 2-3 Italia – Babak Kedua Grup C 1982
Brasil edisi 1982 dianggap sebagai tim terbaik yang gagal menjuarai Piala Dunia. Pasukan Tele Santana dilengkapi sederetan pemain hebat semacam Leandro, Junior, Socrates, Falcao, Eder, dan pemain terbaik dunia Zico. Sebelum laga melawan Italia, Brasil mengantungi 13 gol dalam empat pertandingan melalui sepakbola Samba mereka. Selecao menjelma jadi calon kuat juara dunia dan hanya butuh seri untuk lolos ke semi-final.

Italia sebaliknya, tampil buruk pada awal turnamen dengan hanya bermain imbang pada babak pertama grup. Setelah didera kritik media, mereka menerapkan puasa bicara. Tanda-tanda peningkatan muncul ketika mengalahkan Argentina 2-1, tapi tak ada yang berani menjagokan mereka mampu menaklukkan Brasil dan keluar sebagai juara.

Paolo Rossi, kembali dari hiatus dua tahun, muncul sebagai pahlawan kemenangan dengan mempersembahkan hat-trick untuk Italia.

Azzurri mampu unggul dua kali, tapi berhasil disamakan Brasil melalui Socrates dan Falcao. Saat pertandingan tersisa 16 menit, Rossi membukukan gol kemenangan memanfaatkan situasi tendangan penjuru.

Pertandingan ini menggambarkan segalanya -- peluang yang terbuang, aksi hingga akhir laga, penampilan individual dari Bruno Conti dan Falcao, kaus Zico yang robek karena ditarik Claudio Gentile, dianulirnya gol Italia yang seharusnya membuat mereka unggul 4-2, dan penyelamatan gemilang Dino Zoff dari peluang sundulan Oscar.

10 Goal Terkonyol


10 Goal Terkonyol



Pemain ini bersembunyi dibelakang kiper dan nunggu sampe kipernya ngejatuhin bola untuk ditendang.. Dan gol pun terjadi! .. Kira kira pemaen ini bangga gak ya dia ngegolin dengan cara begini?
Videonya :



2. Tim yang secara tidak sengaja ngegolin dan untuk fair play mereka setuju untuk tidak bergerak sampai lawan menggolkan satu buat gol

Waktu pertandingan ini ada pemain yang sedang terluka. Sesuai dengan peraturan sepak bola, maka pemain yg sedang memegang bola wajib untuk meng-out-kan bola untuk menghentikan permainan sementara. Tapi kejadiannya berbeda, tim ini gak sengaja malah nendang ke gawang lawan dan... GOL! Tetapi tim ini mau fairplay. Setelah gol, mereka setuju untuk membuat lawan Bisa menggolkan 1 gol untuk membuatnya seri secara sengaja.. Ada ada aja
Videonya :



3. Anak Gawang yang Membobol Gawang

Di Brazil, saat pertandingan sengit Santacruzense vs Atletico Sorocaba, seorang anak gawang pintar menipu wasit dengan memasukkan bola kedalam gawang
Videonya :



4. Pertandingan dengan 2 gol dalam 30 detik....

Sang kiper terlalu senang waktu dia menyetak gol. Tapi sayangnya dia langsung kebobolan setelah 30 detik terjadi..
Videonya :



5. Gol terjauh....

Ini terjadi saat pertandingan persahabatan antara Korea lwn Pantai Gading.. Jung Sung Ryong si penjaga gawang adalah orang yang bertanggung jawab menjeblos gawang dari gawangnya sendiri dengan hanya 1 tendangan jarak jauh...
Videonya :



6. Blunder Terbodoh

Terjadi di Belgia. Sang kiper tidak sadar dia sudah memegang bola
Videonya :



7. Penonton yang Menendang Penalty Kick

Di Russia, Alex, pemain dari Brazil siap menendang sebuah penalty kick ke gawang Russia. Tapi tiba-tiba seorang penonton datang dan menendang bolanya hingga gol
Videonya :



8. Pemain yang mengira telah terjadi pelanggaran, namun nyatanya belum, memberikan bola ke lawan.. Dan akhirnya gol

Pemain belakang memang melakukan pelanggaran waktu adanya penyerangan ke gawangnya.. Ia memberikan bolanya ke musuh karena menyangka wasit telah menyatakan bahwa itu pelanggaran.. ternyata wasit tidak melihat.. Dan, GOL pun terjadi
Videonya :



9. Pelatih yang Menyetak Gol

Mantan pelatih serbia, Dragan Stojkovic, yang sekarang merupakan manajer Nagoya Grampus, memperlihatkan skill bermainnya di J-liga melawan Yokohama Marinos. Di akhir permainan seorang pemain Marinos terluka dan kiper menendang bola keluar garis menuju tempat pelatih ini berada. Stojkovic langsung menendang bola ke kiper tersebut dan terjadi lah GOL! .. Walaupun penonton bersorak sorai, tapi wasit menganggap itu merupakan sebuah aksi penolakan terhadap keputusan wasit...
Videonya :



10. Gol Paling Kontroversial

Kalo yang ini agan agan pasti udah tau. Permainan ini terjadi waktu lawan Inggris oleh Maradona. Jurus ini dikenal dengan nama 'Hand of God' atau 'Tangan Tuhan'
Videonya :


Sumber : http://www.unikaja.com/2010/07/10-gol-dengan-cara-benar-benar-paling.html#ixzz0yrbArgSI

Wasit Wasit Terbaik


1.Piereluigi Colina
Siapa pun pasti tau kan wasit yang satu ini.Ya, saya berbicara tentang Pierluigi Collina yang dianggap universal sebagai wasit resmi dalam sejarah sepak bola. Meskipun ia memulai karirnya sebagai pemain sepak bola di tim lokal tapi dia bisa memahami bakatnya dan lebih memilih menjadi wasit. Pertama-tama ia menjadi wasit di Seri C1 dan C2,secara perlahan2 dia mulai menjadi wasit di seri A yang menjadi seri terbesar di italia. Setelah diresmikan di 43 pertandingan Serie A dia termasuk dalam daftar wasit FIFA. turnamen besar pertama Collina adalah di Olimpiade 1996 termasuk pertandingan final antara nigeria vs argentina.Kemudiaan dia menjadi wasit pada pertandingan piala dunia 2002 dan piala euro 2004,setelah itu dia pensiun pada umur 45 tahun yang di anggap usia pensiun bagi wasit resmi FIFA.

2.Phil Sharp


Sharp merupakan salah satu wasit terkenal saat ini.Secara khusus, ia adalah salah satu asisten wasit terbaik di dunia saat ini.Orang Inggris satu ini adalah seorang pemain sepak bola di sekolah, dan ia pertama kali diperkenalkan dengan referensi melalui Duke of Edinburgh’s Award Scheme sebagai bagian dari pelayanan di masyarakat. Dia ditunjuk sebagai wasit di pertandingan sepak bola di Liga regional di mana ia menunjukkan potensi untuk menjadi wasit terkemuka di masa depan.Setelah menunjukkan bakatnya dalam liga regional dan juga di jabatan perdana menteri ia termasuk dalam daftar wasit FIFA di 1997.Sharp mendapatkan kesempatan tertinggi dalam karirnya yang ditugaskan di Piala Dunia 2002 akhir sebagai asisten wasit.

3.David Arnaldo Coelho Cézar

4.Arthur Edward Ellis
Wasit sepakbola inggris ini terkenal karen di pertandingan piala dunia 1954 antara brazil dan hongaria.Meskipun kedua tim dianggap sebagai kekuatan sepak bola pada waktu itu di dunia sepakbola,tetapi mereka menyajikan salah satu kekuatan sepak bola terburuk dalam sejarah sepak bola dalam manfaat dari sepakbola klasik mereka.Pemain dari kedua tim sering terlibat dalam pelanggaran di lapangan dan setelah pertandingan,pejabat dari kedua tim juga ikut bertanding.Ellis mejadi wasit di 2 Piala Dunia dalam karirnya.Dia adalah asisten wasit di dunia cup 1950 dan tahun 1954 ia sebut sebagai wasit utama.
5.Said Belqola
Wasit maroko ini menajdi wasit pertama afrika untik wasit di pertandingan final piala dunia 1998 antara brazil dan perancis.Dia terlibat dalam sepak bola internasional sebagai wasit pada tahun 1993.tetapi pada tahun 1998 dia meninggal dunia.
6.Gottfried Dienst
Gottfried Dienst adalah mantan wasit terkenal yang bisa menjadi wasit di turnamen piala dunia.wasit swiss ini terkenal karena ia merujuk pada pertandingan final Piala Dunia 1966 antara inggris vs jerman.Dia adalah salah satu dari empat wasit di dunia yang menjadi wasit dua final Piala Champions Eropa pada tahun 1961 dan 1965.Dia juga adalah wasit untuk final Kejuaraan Sepak Bola Eropa pada tahun 1968.
7.Jack Taylor
Wasit Inggris ini terkenal karena ia merujuk pada final Piala Dunia 1972 akhir antara belanda dan jerman barat.Dalam karirnya ia di sebut menjadi wasit lebih dari 1000 game dan 100 perlengkapan internasional atas 60 negara.
8.John Langenus
Wasit Belgia ini adalah wasit pertama yang menjadi wasit di final Piala Dunia di turnamen Piala Dunia pertama pada tahun 1930 antara uruguay dan argentina.
9.William Ling
William Ling adalah mantan wasit inggris.Ia terkenal karena ia menjadi wasit pada pertandingan final Piala Dunia 1954 antara jerman barat dan hongaria.

10.Tofik Bakhramov
Asisten wasit Azerbaijan ini terkenal karena keputusan kontroversial dari gol di final Piala Dunia 1966.Dia ditugaskan sebagai asisten wasit dalam pertandingan itu.pada pertandingan itu Setelah 11 menit babak pertama waktu tambahan, Geoff Hurst dari inggris menendang bola dan memantul tiang gawang tetapi bola jatuh tepat di atas garis gawang,dan dia mengisyaratkan ke pada wasit 1 bola itu gol.sebenarnya tidak mudah memahami apakah bola itu masuk atau tidak.akhirnya wasit berunding dan memastikan bola itu gol atau tidak.