Boss-Bola

Keputusan FIFA menunjuk Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 rupanya berbuntut panjang. Gara-gara inilah, hubungan Andrei Arshavin dan Jack Wilshere menjadi kurang harmonis.

Arshavin adalah sosok penting di balik keberhasilan Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Dalam voting yang dilakukan di Zurich, Arshavin bahkan berpidato dengan mengatakan sepak bola berperan penting dalam hidupnya dan membuatnya jauh dari masalah saat bermain di St Petersburg.

Boleh jadi pidato Arshavin itulah yang membuat para anggota voting FIFA terkesan dan akhirnya memutuskan memilih Rusia ketimbang Inggris.

Sebagai pemain Rusia yang bermain di Inggris, Arshavin mendapat sambutan tak menyenangkan. Saat laga Arsenal pada Sabtu (4/12) lalu, fans Fulham mencemooh Arshavin. Belum cukup sampai di situ, rekan setim Arshavin, Wilshere juga ikutan mencibirnya.

“Aku pikir reaksi Inggris bisa ditebak. Aku bisa melihatnya setiap hari. Sepak bola di Inggris adalah agama dan setelah aku kembali Jack berkata,’Lihat apa yang telah kamu lakukan. Aku bermimpi mengangkat trofi juara di sini (Inggris)’,” beber Arshavin seperti dilansir dari Mirror .

“Aku bisa mengerti dia. Tapi aku lalu berkata kepadanya bahwa dia masih 18 tahun dan dia masih butuh waktu untuk memenangkannya (Piala Dunia). Bagiku, sulit untuk berbicara soal kekalahan Inggris (sebagai tuan rumah).

“Aku juga mengerti mereka (fans Fulham). Tapi itu tidak menggangguku untuk mengalahkan tim mereka. Tidak masalah,” imbuhnya.